UPDATESULSEL CEO PT Duta Politika Indonesia (PT DPI), Dedi Alamsyah Mannaroi memprediksi pasangan bakal calon Walikota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto- Fatmawati Rusdi Masse (ADAMA) Batak maju pada Pemilihan Walikota (Pilwali) Makassar tahun 2020.
Hal itu dilihat dari gelagat Partai Gerindra yang nampaknya masih belum sepenuh hati untuk bisa nyaman bersama ADAMA. Kedekatan ketua DPD Gerindra Sulsel, Iwan Aras dengan bakal calon Walikota lainnya, Munafri Arifuddin (Appi) dan Erwin Aksa Mahmud baik dengam Appi dan Prabowo Subianto tak dapat di nafikan.
Meski demikian, jika partai Gerindra meninggalkan pasangan, ADAMA maka yang paling dirugikan ialah, Danny Pomanto sendiri.
Sementara untuk partai Nasdem bisa saja pergi meninggalkan ADAMA menentukan sikapnya apakah ke None, Appi atau ke Dilan.Tentu saja ini bakal merepotkan bagi Nasdem sendiri jika harus masuk kedalam barisan diantara 3 (tiga) calon.
“Karena nasdem sendiri “ngotot” punya calon wakil walikota perempuan.”ini akan jadi masalah tersendiri jika Nasdem ngotot karena masing-masing calon sudah cukup parpolnya dan merasa nyaman dengan calon wakilnya saat ini”
Jika mau pakai bahasa gaulnya sekarang tanpa Nasdem ketiga calon juga sudah punya tiket masuk kancah Pilwali. Apakah Nasdem ikhlas jadi penonton ? Jika mau dirunut kisah lama antara Irman Yasin Limpo- Rusdi Masse dan Nurdin Halid. Besar kemungkinan NasDem akan masuk dalam rombongan IMUN (Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin NH).
Tentunya dengan tanpa syarat apapun. Take It or Leave It. Ambil atau silahkan pergi. Menurut Dedi upaya mengganjal seseorang agar tak maju ialah hal wajar,jika orang itu mengancam kepentingan calon lain secara elektoral. Secara hitungan matematis survey posisi Danni Pomanto memang teratas meskipun belum masuk kategori aman. Karena dibawah 50 persen.Meski demikian Danni masih dianggap ancaman untuk mencegah dia memimpin kembali ialah dengan membatalkan Danny Pomanto untuk maju di Pilwali Makassar. (Kif)
