Balada Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI yang Rutin Teriak Isu PKI

oleh -281 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Gatot Nurmantyo menyedot animo masyarakat Tanah Air lewat isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Masalah PKI kerap digembar-gemborkan eks Panglima TNI itu setidaknya selama lima tahun terakhir.

Hampir setiap tahun Gatot menyoal isu-isu PKI dalam sejumlah kesempatan. Sebut saja, misalnya ketika Gatot berpidato soal bahaya kebangkitan PKI di Balai Kartini, Jakarta pada 2016.

Kemudian soal perintah Gatot terhadap jajarannya menggelar nonton bersama film G30S/PKI pada 2017. Sikapnya pun menuai polemik.

Sejumlah kalangan menilai film G30S/PKI sudah tidak layak menjadi tontonan untuk generasi masa kini. Namun, tidak jarang juga yang mendukung langkah Gatot demi mengingatkan sejarah kelam Indonesia.

Gatot juga sempat menyoal isu PKI dalam pidatonya di Gedung DPR, September 2017. Bahkan dia secara terbuka menyebut elemen PKI sudah duduk di parlemen.

“Buktinya jelas, siapa yang berkubu ‘aku bangga sebagai anak PKI’. Orangnya ada di sini, ya kan? Masuk parlemen ya,” kata Gatot dalam pidatonya kala itu.

Pernyataan Gatot Nurmantyo disinyalir merujuk kepada Ribka Tjiptaning. Anggota DPR Fraksi PDIP periode 2009-2014 itu sempat menulis buku berjudul ‘Aku Bangga Jadi Anak PKI’.

Paham Komunis Masuk TNI

Gatot kembali berteriak soal kebangkitan PKI, Minggu, 26 September 2021. Kali ini dia bercerita dalam diskusi daring bertajuk ‘TNI Vs PKI’.

Dalam pemaparannya, Gatot menyebut ada indikasi paham komunis sudah menyusup ke TNI. Dia awalnya bercerita soal sejarah PKI sejak tiga tahun Indonesia merdeka hingga kini.

Gatot pun tidak memungkiri PKI sebagai organisasi sudah dibubarkan. Ideologi PKI pun sudah tidak diminati di panggung internasional.

Akan tetapi, Gatot mengklaim PKI masih bisa melakukan pemberontakan. Dia pun menjabarkan bukti PKI di Indonesia lewat peristiwa perusakan Museum Kostrad.

Gatot menyebut Museum Kostrad dirusak karena hilangnya sejumlah bukti peristiwa penumpasan komunisme, misalnya patung-patung tokoh terdahulu yang ditiadakan.

“Dalam Makostrad ada bangunan, bangunan itu merupakan kantor tempatnya Pak Harto (Soeharto) dulu. Di situ direncanakan bagaimana mengatasi pemberontakan G30S/PKI. Dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus yang dulu Resimen Para Komando dan Sarwo Edhie, dan peran Jenderal Nasution, peran KKO jelas akan dihapuskan. Tiga patung itu sekarang tidak ada, sudah bersih,” kata Gatot.

Gatot Nurmantyo menjelaskan kondisi terkini di Museum Kostrad. Patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan Nasution beserta tujuh pahlawan revolusi sudah hilang.

“Saya tadinya tidak percaya, tetapi saya utus seseorang yang tidak bisa saya sebutkan di sana dan foto ruangan itu. Kemudian didapatkan foto dari video itu yang terakhir sudah kosong,” ujar Gatot.

Adanya indikasi paham komunis masuk TNI membuat Gatot geram. Dia pun meminta seluruh anggota TNI untuk bersatu melawan geliat PKI di lembaga militer. (*)