Jagoan PDIP Keok di Pilkada Sulsel 2020, Direktur PPI: Janji NA ke PDIP Hanya Isapan Jempol Belaka

oleh -247 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS– Pilkada serentak 2020 di Sulsel. Dari 12 Kabupaten/Kota yang menggelar pemilihan, partai besutan Megawati Soekarno Putri bersama Partai Koalisi memenangkan calon di tujuh Daerah.

Namun, tak bisa dipungkiri yang menang pada 6 daerah diusung PDIP adalah figur ekternal yang diusung bersama Partai Koalisi. Sedangkan satu kader internal di Gowa yakni Karaeng Kio adalah diusung semua Parpol.

Lantas bagaimana melihat ketokohan dan pengaruh NA di Sulsel. Dengan hasil presentasi PDIP Pilkada 2020 tak maksimal? Direktur Eksekutif Paramater Publik Indonesia (PPI), Ras MD, mengungkapkan DPP PDI-Pejuangan sebelum penetapan Pilkada serentak 2020 di Sulsel menargetkan menang 8 daerah Pilkada dari 12 daerah Pilkada Sulsel.

“Faktanya, berdasarkan hasil quick count dan data real count KPU, hanya 6 daerah saja PDI-Perjuangan berhasil menang. Itupun 6 daerah kemenangan tersebut bukan karena kekuatan besar PDI-Perjuangan, melainkan karena faktor kekuatan si figure tersebut yang tidak lain adalah petahana di daerah mereka masing-masing dan juga karena dukungan Bupati aktif,” katanya, Rabu (16/12/2020) kemarin.

Dia mencontohkan, seperti Adnan-Kio di Gowa, Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide di Soppeng, Husler-Budiman di Luwu Timur, Indah Putri- Thahar Rum di Luwu Utara, Basli Ali-Saiful Arif di Selayar dan Chaidir Syam-Suhartina Bohari di Maros. Walaupun bukan status petahana.

“Tapi dukungan Bupati aktif kecenderungan dipasangan ini,” jelasnya.

Menurutnya, terdapat 7 daerah Pilkada lainnya seperti di Makassar, kader PDI-Perjuangan kalah dengan selisih amat jauh. Jelas, ini bukti jika apa yang disampaikan Prof. Nurdin Abdullah selaku kader PDI-Perjuangan dihadapan Sekjen PDI-Perjuangan Hasto diwaktu itu akan memerahkan PDI-Perjuangan di Sulsel hanya isapan jempol belaka.

“Ya, saya menilai jika target PDI- Perjuangan di Pilkada Sulsel gagal mencapai targetnya. Coba lihat PDI-Perjuangan di Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas yang juga Wakil Gubernur Sultra berhasil melampaui target nasional PDI-perjuangan di atas 60%. Pak Lukman Abunawas walapun baru saja menahkodai PDI-Perjuangan Sultra, tapi beliau maksimal bekerja untuk Partainya, bahkan mampu mengalahkan dominasi PAN di Sultra yang selama ini menguasai Sultra,” terangnya membandingkan.

Disebutkan, bahwa keberhasilan Lukman Abunawas di Sultra tidak terlepas dari kekompakan Partainya dan konsisten terhadap dukungan Partainya.

“Pak Lukman di Sultra tidak meninggalkan kadernya walaupun ia tahu kadernya akan kalah seperti di Pilkada Konsel,” tuturnya.

Lanjut dia, semestinya PDI-Perjuangan Sulsel bisa mencapai target bahkan lebih dari target yang dicapai oleh PDI-Perjuangan Sultra. Masa di Sultra hanya Wakil Gubernur bisa melampaui target sedangkan di Sulsel ada Prof Nurdin Abdullah targetnya tidak tercapai.

“Berarti efek ketokohan beliau tidak bekerja maksimal,” pungkasnya menjelaskan.

Diketahui, Pilkada 2020 telah usai, dari hasil sementara berdasarkan quick count. Jagoan PDIP di Sulsel kalah telak dibanding Gerindra, Golkar, NasDem dan lainnya. Padahal Gubernur Sulsel kader PDIP juga diusing di Pilgub 2018 lalu.

Dari 12 daerah pemenang pilkada, PDIP tidak tampak menempatkan kader internal. Kalaupun ada, hanya 1 daerah yakni di Gowa. Namun, tak bisa dipungkiri yang menang pada 6 daerah diusung PDIP adalah figur ekternal yang diusung bersama partai koalisi. Serta peran paslon utama.

Tentu saja, publik bertanya dimana peran Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang juga kader PDIP. Bahkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA), pernah berjanji akan memperjuangkan kemenangan kader PDIP di Sulsel. Ungkapan janji manis memenangkan 12 daerah disampaikan saat Rakerda PDIP Sulsel bulan Maret lalu dihadiri Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

“Pak Sekjen, kita bisa merahkan Sulsel kalau ada tambahan dukungan anggaran dari pusat. Belum lagi kalau 12 usungan menang di Sulsel,” kata Nurdin di acara Rakerda I PDIP Sulsel, Hotel Claro Makassar, Kamis (12/03/2020) belum lama ini.

Mantan bupati Bantaeng ini bilang sebagai usungan partai, Kepala Daerah tak boleh melupakan jasa tersebut. Menurutnya banyak Kepala Daerah yang dapat rekomendasi seperti beli tiket pesawat.

“Bukan hanya diusung, seperti beli tiket pesawat. Apapun yang terjadi pada diri kita selalu membawa nama partai, walau berbeda partai tapi tetap harus perhatikan yang mengusung,” ungkapnya kala itu dihadapan seluruh kader PDIP Sulsel.

Faktanya, pengaruh Gubernur NA tak berefek menangkan jagoan PDIP di Pilkada Sulsel 2020. Ada hal lebih menarik anak NA yakni di tim Pemenangan Dilan pada pilkada Makassar, terselip nama M Fathul Fauzi Nurdin alias Uji Nurdin. Hasilnya kalah. Belum lagi anak NA yang kini menjadi Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Sulsel, masuk tim pemenangan Tomy-Andi Makassau di Pilkada Bulukumba, kalah telak. (*)