None Disambut Ritual Minum Teh, Ini Harapan Komunitas Tionghoa untuk Irman-Zunnun

oleh -195 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS- Calon Wali Kota Makassar, Irman “None” Yasin Limpo, melakukan sosialisasi program di Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujungpandang, Sabtu, 17 Oktober 2020. Sebelum memaparkan program unggulannya, kandidat nomor urut 4 ini disambut dengan ritual minum teh bersama oleh masyarakat Tionghoa, yang diwakili Ko Iwan bersama istri.

Ko Iwan menuturkan, ritual minum teh bagi masyarakat Tionghoa memiliki makna dan filosofi yang dalam. Minum teh bersama menunjukkan rasa hormat, persahabatan, dan kesehatan.

“Dalam pepatah kuno Cina, ada tujuh kebutuhan pokok yang paling mendasar. Yakni kayu bakar, nasi, minyak, garam, saus, cuka, dan teh. Kelak, apabila Pak Irman menjadi wali kota, maka diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sandang, pangan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat Makassar,” tuturnya.

Sementara, None mengaku terharu dan berterima kasih atas sambutan warga, khususnya kepada Ko Iwan dan istri, yang menyambutnya dengan ritual minum teh. Ia menuturkan, keputusannya untuk bertarung di Pilwali Makassar, karena ingin meninggalkan sebuah legacy bagi masyarakat.

“Saya ingin, kelak masyarakat di Makassar menceritakan kepada anak cucunya bahwa saat Makassar dipimpin Irman Yasin Limpo, dibayarkan tawwa iuran BPJS Kesehatannya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, di tengah kondisi yang serba terbatas akibat pandemi Covid-19 saat ini, sudah seharusnya pemerintah mengambil sebagian beban masyarakat. Apalagi, kondisi ekonomi saat ini sedang tak menentu.

“Pendapatan masyarakat berkurang, sementara mereka harus tetap bayar iuran ini itu. Karena itu, jika saya bersama Andi Zunnun terpilih, kami akan bayarkan iuran BPJS Kesehatan warga,” janjinya.

Sejumlah kemudahan lain juga akan dirasakan warga Makassar jika dipimpin Irman Yasin Limpo – Andi Zunnun Armin NH. Antara lain, pengurusan administrasi kependudukan, yakni KTP, KK, Akte Kelahiran, hingga Surat Kematian, cukup dilakukan di tingkat RT. Begitupun dengan sejumlah perizinan.

“Masa jabatan wali kota hanya tiga tahun. Karena itu, saya tidak mau berjanji yang muluk-muluk, yang gampang-gampang saja dan bisa saya realisasikan langsung setelah pelantikan,” tegasnya. (*)