Genjot Wisata Medis dalam Negeri, Ini Cara Pemerintah

oleh -26 views
oleh

UPDATESULSEL– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan kementerian/lembaga (K/L) membahas rencana membangun wisata medis di Indonesia.

Ide ini muncul ketika analisa dari PwC di tahun 2015 yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600.000 orang.

Jumlah tersebut terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat dengan 500.000 orang wisatawan medis di tahun yang sama.

Terlebih, pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak pasien yang kerap berobat ke Singapura sekarang lebih memilih untuk berobat ke Indonesia lantaran ketidaknyamanan pemberlakuan karantina di negara tersebut.

“Melihat fakta-fakta itu, saya kira perlu kita bangun ‘distrust’ tentang pengalaman berobat di luar negeri agar menumbuhkan rasa percaya wisatawan medis Indonesia,” katanya, Sabtu (29/8/2020).

Lewat wisata medis ini nantinya, pemerintah akan melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan industri layanan kesehatan di Indonesia, menahan laju layanan kesehatan serta devisa.

Langkah ini dilakukan agar devisa tersebut tidak mengalir ke negara lain. Untuk mendukung industri wisata medis ini, perlu adanya dukungan dari pemerintah melalui promosi masif serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Contohnya, dengan meniru RS John Hopkins yang berstandar internasional di AS.

“Karena itu saya meminta BKPM untuk mencari investor potensial guna membangun rumah sakit berkelas internasional di Jakarta, Bali, dan Medan,” ujarnya. (**)