WHO Rekomendasikan Vaksin Booster untuk Penerima Sinovac dan Sinopharm

oleh -156 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan atau penerima vaksin Covid-19 dengan virus yang dimatikan, harus menerima vaksin booster untuk melindungi diri dari berkurangnya kekebalan.

Melansir dari Reuters, Selasa, 14 Desember 2021, rekomendasi tersebut muncul setelah Kelompok Ahli Penasihat Strategis pada Imunisasi (SAGE) mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kebutuhan vaksin booster Covid-19.

Dalam pernyataannya, Ketua SAGE, Alejandro Cravioto mengatakan bahwa vaksin memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah setidaknya selama enam bulan.

Namun, data menunjukkan kekebalan berkurang terhadap mereka yang mengalami penyakit parah dan yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

“Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inaktif,” kata Alejandro Cravioto.

Vaksin inaktif adalah jenis vaksin yang mengambil virus Covid-19 dan menonaktifkan atau membunuh virusnya menggunakan bahan kimia. Jenis vaksin Covid-19 dengan virus yang dimatikan adalah vaksin hasil produsen China Sinovac Biotech, Sinopharm, dan Bharat Biotech India.

Saat merilis keterangannya mengenai rekomendasi vaksin booster, para eksekutif WHO tidak menyebutkan nama vaksin inaktif tersebut.

Hanya saja, pada bulan Oktober 2021, badan PBB merekomendasikan bahwa orang di atas 60 tahun yang menerima suntikan Sinopharm dan Sinovac harus mendapatkan vaksin booster.

Beberapa negara termasuk Turki, Uni Emirat Arab dan Thailand telah memberikan suntikan booster kepada mereka yang mendapatkan vaksin Sinovac dan Sinopharm.

Hal ini dilakukan di tengah kekhawatiran kemampuan vaksin tersebut tidak seefektif melawan varian virus jenis baru atau Omicron. (*)