Warga Sempat Bersitegang dengan Buruh PTPN XIV di Enrekang

oleh -238 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Petani yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU) sempat bersitegang dengan buruh PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV di lahan eks Bina Mulia Ternak (BMT), Selasa (18/10/2022). Pasalnya, beberapa buruh akan melakukan aktivitas penyemprotan tanaman sawit di Dusun Botto Dengeng, Desa Batu Mila, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.

Beruntung, saat terjadi adu argument bersama petani,  pihak buruh segera meninggalkan lokasi tersebut. Bahkan berjanji tidak akan masuk lagi ke lokasi garapan warga.

“Kita hanya disuruh kerja. Mungkin di kira aman karena posko penjagaan warga  sepi saat kami masuk,” kata salah satu buruh sawit.

Sementara itu Jani (60) salah satu  warga mengatakan jika dirinya tidak akan meninggalkan lokasi garapannya, sekalipun tanaman pertanian telah digusur PTPN XIV. “Kami mau kemana lagi. Ini tempat kami bersama keluarga mencari hidup,” kata Jani.

Sejak tahun 1997 lanjut dia, warga telah melakukan reklaiming tanah dengan menanam jangka pendek dan panjang. Sehingga kehidupan warga setempat cukup menjanjikan dari hasil pertanian sebelum digusur.

“Kami ada disini berkebun karena diberikan kesempatan mantan Bupati Pak Ikbal. Hasil kebun kami sangat lumanyan,” jelasnya.

Tapi saat ini setelah digusur tambah Surianti (40) yang juga bermukim di lokasi tersebut, pihaknya  telah kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Sekarang kami jadi buruh bukan lagi petani. Ada jadi buruh tani dan buruh bangunan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga,” terang Surianti.

Ditambahkan Rahmawati Karim, salah satu pendiri AMPU mengatakan jika pihaknya beberapa bulan terakhir membuat posko penjagaan. Posko yang dimaksud Rahmawati Karim untuk antisipasi terjadinya penggusuran susulan di lahan garapan warga.

“Makanya setiap hari kami bergantian jaga  di posko. Kebetulan tadi warga yang jaga ada kegiatan penanaman jadi agak lambat masuk piket,” singkat Rahmawati Karim. (*)