Tak Kunjung ada Pelantikan! Senior AMPI ini Sikapi Polemik di Internal Golkar Enrekang

oleh -127 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS –  Kepengurusan DPD II Partai Golkar Kabupaten Enrekang dibawa kepemimpinan, Muslimin Bando tak kunjung dilantik oleh ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Padahal sudah setahun lebih, Muslimin Bando telah terpilih menjadi ketua DPD II Partai Golkar.

Tak adanya pelantikan tersebut, dikabarkan sang, Muslimin Bando menolak rekomendasi yang tertuang dalam SK nama politisi senior Golkar Enrekang, Andi Natsir menjabat posisi ketua harian DPD II Partai Golkar Kabupaten Enrekang.

Kader senior AMPI Kota Makassar, Hasrullah menilai tak dilantiknya kepengurusan DPD II Partai Golkar Kabupaten Enrekang adalah sejarah buruk sepanjang hadirnya Partai Golkar di Kabupaten Enrekang.

“Saya rasa ketua DPD I Partai Golkar Sulsel harus melantik kepengurusan DPD II Partai Golkar Kabupaten Enrekang. Tapi disisi lain, kan tidak enak juga sih setelah pelantikannya nanti akan muncul masalah besar di internal teman-teman Partai Golkar di Kabupaten Enrekang. Terkait nama, Andi Natsir ditugaskan menjadi ketua harian Golkar Enrekang, jadi Muslimin Bando harusnya siap menerima kawan atau lawan dan juga harus menerima perbedaan,” kata Hasrullah, Jumat 13 Januari 2023.

Hasrullah menjelaskan sebaiknya, Muslimin Bando dan Andi Natsir duduk bersama mencari solusi dalam hal berbagi andil politik untuk membesarkan Partai Golkar dalam menghadapi pemilu tahun 2024 mendatang.

“Tapi kalau begini tidak ada kesepakatan di Golkar Enrekang, tentu ketua DPD I tidak akan mau melantik DPD II Partai Golkar Kabupaten Enrekang. Maka jalan tengah yang harus diambil adalah, Muslimin Bando harus merangkul semua elemen kader Partai Golkar di Enrekang. Kalau jadi pecah begini terus tak ada pelantikan, kan partai Golkar yang dirugikan. Jadinya Partai yang lain yang akan menang kalau Partai Golkar begini (konflik) di Kabupaten Enrekang,” ungkap, Hasrullah.

Hasrullah mengingatkan agar pengurus Partai Golkar di Kabupaten Enrekang tidak menggunakan sistem kekeluargaan dalam membesarkan Partai Golkar. Tetapi kata, harusnya kader Golkar di Kabupaten Enrekang harus menggunakan sistem organisasi dalam memenangkan pertarungan politik pada pemilu 2024 mendatang.

“Seharusnya, Muslimin Bando dan Andi Natsir keduanya duduk bersama. Harus ada pembagian deal atau komitmen politik kedua kader Golkar Enrekang ini, nah disitulah seninya berpolitik. Keduanya harus tutup masa lalu dengan membuka lembaran baru, keduanya harus profesional dalam berpolitik membesarkan Partai Golkar di Enrekang. Mereka harusnya berpikir bersama membangun Enrekang. Mereka harus duduk bersama mencari solusi, karena partai bukan milik kekeluargaan tapi untuk kepentingan organisasi. Keduanya harus menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain,” jelas, Hasrullah. (*)