UPDATESULSEL.NEWS- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berpendapat selera masyarakat untuk melakukan gaya hidup Islam menciptakan peluang pasar baru. Bahkan menimbulkan kesempatan yang luar biasa.
Dirinya mengatakan, tumbuhnya industri tersebut bisa memenuhi referensi atau permintaan dari masyarakat. Peluang pasar yang baru tersebut bisa muncul mulai dari industri fesyen, makanan, minuman, industri jasa, pariwisata, pendidikan, dan kesehatan.
“Adanya peningkatan selera masyarakat untuk melakukan gaya hidup islam ini tentu menimbulkan suatu kesempatan yang luar biasa,” tegas Sri Mulyani, Rabu, 22 September 2021.
Maka dari itu, hal tersebut menjadi salah satu tolak ukur pentingnya membangun kemampuan industri. Hal ini baik di sektor riil maupun sektor jasa yang menggambarkan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.
“Membangun kemampuan industri dengan memperbaiki sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industrinya, tidak hanya hari ini namun ke depan,” ujarnya kutip antaranews.
Sri Mulyani menilai SDM industri syariah harus memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan kemampuan melihat kesempatan, sehingga bisa mengembangkan industri berbasis Islam atau halal entah berupa barang, makanan, fesyen, jasa, dan lainnya, maupun mengembangkan industri keuangan syariah.
Di sisi lain, industri syariah juga harus bisa mengikuti jejak industri konvensional yang bisa lebih kompetitif dan tidak hanya bertahan di tengah pandemi COVID-19.
“Jadi harus terus dipelajari dan dilihat apa yang membuat industri konvensional lebih bisa bersaing,” tutup Sri Mulyani. (*)
