Silaturahmi ke Wali Kota Makassar, FPK Makassar Rawat Pluralisme

oleh -40 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Sejak berdirinya Republik Indonesia, pluralisme alias paham harmoni dalam keberagaman menjadi perekat bangsa hingga memunculkan kekuatan persatuan.

Inilah terus dipegang oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Makassar, untuk terus merawat pluralisme di kota daeng. Hal ini diaampaikan usai pengueus FPK melakukan silaturahmi bersama Wali kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto di kediamanya, jl. Amirullah, Selasa (28/6/2022).

“Kegiatan kita beraudiensi dengan pak Wali. Tujuannya bersilaturahmi, kita ingin berdiskusi walaupun singkat tapi banyak hal kaitan mempererat persatuan, menjaga keharmonisan,” kata Yonggris selaku wakil ketua FPK kota Makassar.

Dikatakan, adapun di bahas pembentukan FPK(Forum Pembauran Kebangsaan) di kecamatan se-kota Makassar. Menurutnya, di kecamatan sudah terbentuk tapi menanti legalitasnya.

“Legalitas itu akan diperkuat dengan perwali, pembentukan FPK di kecamatan itu nanti akan mengacu perwali, bantu yang kita minta agar bisa dipercepat, karena kegiatan FPK itu lebih banyak ke masyarakat, yang bisa menyentuk masyarakat itukan kelurahan dan kecamatan, kalau bisa sampai RT-RW,” tuturnya.

Lanjut dia, Wali Kota menyampaikan hal-hal penting termasuk bagaimana menggalang kebersamaan warga yang lintas etnis dan agama. Selain itu, kata dia Wali kota menyanpaikan ide membuat kegiatan cinta indonesia.

“Di tanggal 16 Aguatus, bagaimana kita membangkitkan rasa kebersamaan kita melampaui dari fanatisme etnis agama, tapi kita menyatu dalam ke-Indonesian. Tadi ada ide untuk menyampaikan kenaikan bendera bersama di beberapa tempat,” terangnya.

Dia menambahkan, forum ini dibentuk pusat, sudah dibentuk dari permendagri tujuannya bagaimana forum ini menjadi wadah komunikasi lintas etnis, jadi dengan lintas etnis ini bisa membaur kembali.

“Ini dibiayai pemerintah, tapi dibentuk warga, jadi tokoh etnis berkumpul di FPK ini, tujuannya untuk menjadi forum komunikasi untuk merekatkan hubungan antar etnis. Kita berharap kegiatan ini aktifitasnya sampe ke RT-RW, kecamatan, kelurahan,” pungkasnya.

Sedangkan, salah satu fungsionaris FPK kota Makassar, Prof. Jasruddin berpandangan, sebetulnya masalah bangsa hari ini diantaranya adalah ancaman disintegrasi.

Padahal bangsa ini lahir dari keberagaman, bangsa ini dengan sumpah pemudanya mampu menyatukan seluruh elemen bangsa, tanpa melihat adat bangsa suku dan agama.

“Jadi, karena dibangun dari pembaruan itu maka bangsa lain yang ingin membubarkan negari ini mengacak-ngacak itu pluralisme,” tuturnya.

Menurutnya, FPK hadir turut ambil bagian dari upaya negaradalam menjaga keberagaman, maka pembauran harus didorong. Jadi sangat tepat jika Mendagri mengeluarkan aturan itu.

“FPK Makassar bertemu agar ada perwali yang memungkinkan forum ini bekerja sampai di kecamatan. Mulai dari dasar sampai ke atas.
Kota ya kota tapi masyarakat juga ada,” terangnya.