UPDATESULSEL.NEWS- Pernyataan Direktur Parameter Publik Indonesia (PPI), Ras MD yang menilai, dukungan Nurdin Abdullah (Gubernur Sulawesi Selatan) di Pilwalkot Makassar berpotensi menang dengan alasan menggunakan mesin birokrasi melalui PJ Walikota Makassar dibantah oleh salah satu eks komunitas pendukung Prof Andalan.
Ketua komunitas Pandawa Nurdin Abdullah, Ahmad Nur, menganggap pernyataan itu tidak berdasar dan tujuannya hanya untuk menggiring opini.
“Sebaiknya kata potensi itu dijabarkan dalam bentuk opini publik, bukan asumsi pribadi. Kekuatan birokrasi dalam mempengaruhi pilihan itu berapa persen dan kekuatan akar rumput yang dimaksud itu berapa persen, ada tidak datanya, kalau tidak ada berarti indikatornya lemah dan semata-mata hanya untuk menggiring,” ungkapnya, Minggu (4/10/2020).
Ahmad Nur juga menilai pernyataan itu menciptakan kesan, seolah-olah Nurdin Abdullah dalam kapasitas jabatan dibenarkan berpolitik praktis dan dibolehkan menggunakan kekuatan birokrasi, padahal itu dilarang keras dalam aturan. Gubernur dan ASN harus netral dalam kontestasi.
“Nurdin Abdullah adalah milik semua kandidat untuk seluruh calon kepala daerah kabupaten/ kota yang melaksanakan Pilkada, Gubernur harus netral dan menjadi wasit sekaligus penengah, bukan malah dijebak untuk berdiri di kandidat tertentu atau gerbong tertentu,” tambahnya.
Beliau lagi fokus bekerja untuk rakyat Sulawesi Selatan, masih banyak hal yang harus ditunaikan kepada rakyat Sulsel, jangan digiring seolah-olah mendukung Paslon tertentu. (Abu)
