Rusuh Arema FC vs Persebaya, Dikabarkan 40 Orang Meninggal

oleh -56 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Malang terkait jumlah korban meninggal dunia akibat bentrok antara suporter Arema dengan aparat kepolisian usai laga Arema FC vs Persebaya. Namun dari data yang beredar secara berantai di Whatsapp, disebutkan ada 40 korban meninggal.

Dari jumlah tersebut, disebutkan dua anggota polisi meninggal dalam bentrokan antara suporter Arema dengan polisi. Mereka adalah personel Poltres Trenggalek, Briptu Fajar Yoyok dan Brigadir Andik. Sementara 38 lainnya diduga suporter Arema.

Selain yang meninggal, disebutkan pula sekitar 100 orang kini sedang dalam perawatan intensif di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan RS Wava Husada. Update informasi terakhir yang diterima Ngopibareng.id, korban meninggal diperkirakan masih bertambah.

Sementara itu, ada dua kendaraan khusus milik polisi hancur dalam kondisi terguling di pinggir lapangan. Pagar stadion juga rusak parah, dan sebagian lampu stadion padam akibat kerusuhan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kerusuhan besar usai laga Arema FC kontra Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Insiden ini pecah sesaat setelah pertandingan berkesudahan 2-3 untuk kemenangan Persebaya.

Suporter yang kecewa kemudian turun ke lapangan dan mengamuk. Mereka berhamburan dan melakukan perusakan. Aparat kepolisian yang berjaga di dalam stadion pun langsung sigap dan berusaha menghalau para suporter yang meluapkan amarahnya.

Bentrok antara suporter dengan personel polisi pun tak terhindarkan. Bahkan, karena situasi tak terkontrol, polisi terpaksa harus menembakkan gas air mata. Kepulan asap dari tembakan tersebut pun membuat para suporter berhamburan dan mencari jalan keluar.

Asap tebal dari gas air mata itu pun membuat para suporter yang berhimpitan kesulitan bernapas. Beberapa orang langsung tak sadarkan diri akibat sesak napas. Karena tak segera mendapat pertolongan, puluhan orang dilaporkan meninggal. (*)