Rawat Budaya Melalui Fertival Film, Dikbud Makassar Beri Penghargaan ke Peserta

oleh -19 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Festival kebudayaan Film yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan (Dikbud) kota Makassar, resmi diturup pada Kamis (9/9/2021) di pelataran kantor Dinas tersebut.

Kegiatan dimulai sejak bulannAgustus lalu. Tetap mengedepankan protokol kesehatan, diikuti oleh 8 peserta. Dan mendapat juara tiga orang yakni. Juara I, Muh. Alam Nur, film berjudul “Ruang lama produktion”. Juara II, Ummu Amalia, film berjudul “Cine Kiri”. Dan juara III, Welmi Waltalita, judul film “Meditati Film”.

Kepala Dinas Kebudayaan kota Makassar, Ir. Hj. Andi Herfida Attas menuturkan perkembangan media saat ini tak lepas dari peran generasi muda. Khusus di Sulsel sebagai penerus bangsa.

“Tak terkecuali pada dunia perfilman yang saat ini semakin menggeliat, khususnya di kota kita tercinta, kota Makassar,” ujarnya.

Seperti diketahui bersama, bahwa film adalah salah satu sarana atau media dalam penyampaian gagasan serta ide kreatif dari sebuah tim yang solid. Selain itu juga film adalah salah satu hasil karya seni yang tak pernah lekang oleh masa. Selalu saja diminati, meski ada pasang ada juga surutnya.

“Untuk itulah, kegiatan Festival Film Pendek Kebudayaan ini kami gagas, sekaligus juga untuk kami galakkan kembali, karena kami sadar putraputri daerah kita juga memiliki talenta yang luar biasa dalam bidang seni yang satu ini, Dan melalui kegiatan Dinas Kerbudayaan Kota Makassar, kami berharap karya-karya terbaik yang telah ada dapat diapresiasi dengan baik oleh penikmat film, khususnya di kota Makassar dan sekitarnya,” jelasnya.

Dijelaskan, meskipun kegiatan ini di laksanakan di masa pandemi, tapi diyakini akan memberikan suasana yang menyenangkan untuk semua pihak, karena, masa-masa sulit seperti sekarang ini bukanlah alasan untuk mengekang dalam berkarya.

“Kami yakini, justru sangat diharapkan melalui kegiatan ini akan menambah imun, dengan mengalihkan perhatian dari berita-berita seputar covid 19 ke tontonan yang menghibur sekaligus juga mengedukasi, dan yang pasti itu karya putra-putri daerah kota Makassar,” jelasnya.

Mantan kabid di DLH Makassar itu menambahkan, untuk meningkatkan partisipasi serta apresiasi publik, untuk itulah pihaknya melaksanakan kegiatan ini, sekaligus tantangan bagi generasi muda kita dalam berkarya.

Tidak menutup kemungkinan film-film yang di produksi dalam skala lokal bisa berbicara di tingkat nasional, atau bahkan internasional. Kedepannya Dikbud Makassar akan mencoba mengadakan forum-forum apresiasi film, forum dialog baik yang melibatkan publik secara langsung maupun antar sesama penggiat perfilman, atau juga workshop perfilman seperti yang telah selenggarakan sebelumnya.

“Tugas kita sebagai pemerintah adalah memberikan spirit, agar para penggiat perfilman berani dalam berkarya. Insya Allah kami akan memikirkan ke depannya bagaimana memfasilitasi hasil karya mereka, dan ini juga menjadi PR bagi kami, agar bakat seni khususnya seputar dunia perfilman dapat tersalurkan dan diapresiasi dengan baik,” pungkasnya. (*)