Penggusuran Lahan Pertanian Warga Enrekang Dikawal Brimob, Bupati Diminta tak Tinggal Diam

oleh -391 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV terus melakukan ekspansi lahan di kebun yang dikelola warga di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang, Bahkan, saat ini kegiatan perataan lahan dikelola warga dijaga ketat Brimob.

Kapolres Enrekang, AKBP Arief Doddy Suryawan mengatakan, bukan pihaknya yang mengarahkan brimob untuk mengawal proses penggusuran lahan warga.

“Saya juga tidak tau, yang pasti bukan permintaan polres Enrekang. Kami juga tidak mengetahui kapan Brimob berada di lokasi itu, yang pastinya bukan melalui kami,” katanya.

AKBP Arief mengutarakan, personil Brimob yang berada di lokasi itu berasal dari Bone. Menurutnya, pihak PTPN XIV sendiri yang melakukan permintaan langsung ke Polda Sulsel.

“PTPN sendiri yang melakukan permintaan ke Polda Sulsel. Kami juga bingung kenapa dari Bone, karena seharusnya ini masuk wilayah Parepare,” ungkapnya.

Kedatangan pasukan bersenjata di lokasi penggusuran membuat trauma masyarakat Maiwa. Bahkan, beberapa warga dilarang mendekat dan mengambil gambar aktivitas penggusuran.

Salah seorang warga Enrekang, Siswanto Rawali mengungkapkan, kehadiran aparat bersenjata di lokasi penggusuran menunjukan PTPN XIV sangat arogan ingin menguasai lahan di Kecamatan Maiwa Enrekang.

Komunikasi yang buruk itu kata dia, membuat masyarakat Maiwa yang mengelola lahan puluhan tahun semakin menderita.

“Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan. Pemerintah Kabupaten Enrekang jangan diam saja melihat masyarakatnya diintimidasi seperti itu. Itu cara komunikasi yang buruk,” tegasnya.

Ekspansi kebun kelapa sawit yang dilakukan PTPN XIV saat ini memang terus menuai kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya, akibat perluasan sawit itu, puluhan lahan kebun dikelola warga digusur.

Ketua terpilih DPP Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA), Andi Rukman Nurdin mengharapkan, Pemkab Enrekang cepat menyelesaikan perselisihan antara PTPN dan masyarakat Maiwa.

Andi Rukman bahkan mengancam dirinya akan menurunkan massa yang lebih besar untuk unjuk rasa di PTPN jika persoalan itu tidak diselesaikan segera.

“Kalau Pemda tidak tegas terhadap PTPN, saya sendiri yang akan turunkan massa untuk unjuk rasa di PTPN,” ancamnya. (**)