Pengerjaan Proyek Pipa Jaringan Air Bersih di Kabupaten Enrekang Rugikan Masyarakat

oleh -411 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS- Proyek jaringan air bersih di Kabupaten Enrekang yang berada di Desa Kolai, Kecamatan Malua menuai membuat masyarakat resah.

Proyek jaringan air bersih yang berasal dari balai pompengan Provinsi Sulawesi Selatan dinilai amburadul (asal kerja). Mengapa tidqk, proyek tersebut menutupi drainase-drainase yang berada di tepi jalan.


Pemerintah kabupaten Enrekang melalui PDAM Tirta Massenrempulu menjadi operator dari pengerjaan jaringan air bersih tersebut begitu seenaknya mengabaikan keluhan masyarakat, tanpa memperhatikan dampak buruknya.

Masyarakat kini menyesalkan perlakuan Direktur PDAM Tirta Massenrempulu yang tak laim saudara kandung Bupati Enrekang bernama, Halifa Bando.

“Kita tidak pernah menolak apapun bentuk pembangunan dari pemerintah selama itu bermanfaat. Tetapi proyek amburadul itulah yang pantas ditujukan pada proyek jaringan air bersih di Desa Kolai. Pipa beton terlihat jelas menutupi drainase ini sangat merugikan masyarakat.

Pihak Operator dalam hal ini PDAM Tirta Massenrempulu dibawa kendali, Halifa Bando yang tak lain adik kandung Bupati Enrekang dengan seenaknya mejawab keluhan masyarakat dengan mengatakan itu urusan kontraktor dari balai pompengan Provinsi,” kata salah seorang masyarakat Desa Kolai, Lukman, Sabtu (24/10/2020).

Lukman menambhakan pengerjaan jaringan air bersih tersebut tidak dikontrol oleh pemerintahan kabupaten Enrekang dan pihak PDAM selaku operator. Kenapa tidak akan berimbas pada kerusakan jalan yang mana air di drainase ditutupi pemasangan pipa-pipa tersebut.

“Seharusnya pihak PDAM sebagai operator dan instansi terkait di kabupaten Enrekang mengontrol pekerjaan jaringan air bersih yang menutupi drainase-drainase agar tidak merugikan masyarakat. Pekerjaan jaringan air bersih ini yakin akan merusak jalan raya karena air tidak bisa lagi melalui drainase yang ditutupi pipa itu. Dan juga pelebaran jalan tidak akan lagi bisa dikarena pemasangan pipa yang asal-asalan,” tegas Lukman. (Wan)