Menyoal Bantuan Bibit Poktan di Kabupaten Enrekang

oleh -221 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Masih hangat perusakan lahan tanaman warga di dusun Batu Mila, Kampung Duri, Botto Dengeng, lingkungan Pakkodi, Kecamatan Maiwa, dan Cendana, Kabupaten Enrekang. Sisa-sisa ranting dan kayu masih berserakan di atas lahan konflik antara warga dan PTPN XIV. Bahkan batang kayu jenis Mahoni masih melintang di sebelah rumah bapak Efendy, seorang pensiun ASN yang bergelut di bidang pertanian sejak masa purna bakti.

Ia heran, kok bisa-bisanya bapak bupati memberikan bibit kepada kelompok tani (Poktan) setelah dengan dugaan persetujuannya memberikan andil terhadap perusakan massif tanaman milik warga yang diduga dilakukan secara terstruktur oleh PTPN XIV melalui vendornya.

Hal inilah yang membuatnya heran. Kalau pohon Mahoni dulu juga bantuan dari Pemkab Enrekang melalui Dinas Pertanian, namun apa lacur, imbas land clearing PTPN XIV, semuanya harus berakhir sebelum masa panen.

Kisruh soal bantuan bibit gratis dari Kementan Syahrul Yasin Limpo ke Pemkab Enrekang disorot oleh pemerhati pemerintahan kabupaten Enrekang, Ridwan Wawan Poernama. Mahasiswa sekaligus jurnalis asal Massenrempulu ini menilai, bantuan itu tujuannya bagus, hanya saja bagi korban perusakan tanamannya, terutama di Kecamatan Maiwa, itu tidak menggembirakan.

“Jika bapak bupati Enrekang benar-benar tulus ingin membantu warganya, berikan dulu lahan garapan, sebelum mereka diberikan bibit,” terang Wawan sapaan akrabnya dengan nada tinggi.

Menurut Wawan, saat ini yang dibutuhkan warga adalah ketersediaan lokasi, bukan bibit. “Lha, tanaman yang ada saja diduga sengaja dirusak, dan kini dikasih bibit lagi, ya percuma !,” sebutnya.

Ia mengajak Poktan untuk mengembalikan saja bibit bantuan Pemkab Enrekang. Menurutnya, bibit tanpa lahan, sia-sia saja. Tapi, jika lahan yang disediakan, misalnya bapak bupati dengan suka rela melepas tanah yang diduga dikelolanya dalam konflik sebagaimana santer diberitakan di berbagai media, maka itu jauh lebih bijaksana.

“Saya angkat topi, dan hormat kepada beliau bila tanah yang dikuasainya dilepas untuk kepentingan warga yang kehilangan tanah garapannya akibat pembukaan lahan PTPN XIV,” ketus penggemar club’ sepak bola Manchester United ini.

Bapak bupati akan punya wibawa, dan disegani bila berdiri di tengah-tengah warga membela warganya yang kehilangan mata pencaharian, apalagi jika melepaskan tanah yang dikelolanya. Sungguh, bupati seperti inilah yang didambakan oleh warga Massenrempulu,” jelasnya. (*)