Manfaat Bendungan Karalloe Sulawesi Selatan yang Diresmikan Jokowi

oleh -379 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Bendungan Karalloe, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 November 2021. Bendungan tersebut mampu menampung 40 juta meter kubik air.

“Presiden Jokowi diagendakan untuk meresmikan Bendungan Karalloe yang ada di Kecamatan Tompobulu,” dilansir dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Selasa, 23 November 2021

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, bendungan Karalloe merupakan bendungan kesembilan yang diresmikan Jokowi sepanjang tahun 2021.

Menurut Basuki, bendungan ini dimanfaatkan sebagai air irigasi bagi pertanian. Petani di Kabupaten Jeneponto nantinya akan lebih sering menggarap. Sebab, awalnya hanya sekali setahun, tetapi dengan berfungsinya bendungan ini petani bisa dua kali panen.

“Dengan adanya Bendungan Karalloe ini, maka pola intensitas tanam para petani di Jeneponto meningkat menjadi 250 persen, yakni dua kali tanam padi dan sekali tanam palawija,” kata Basuki saat mengunjungi Bendungan Karalloe, Senin, 22 November 2021.

Manfaat Bendungan Karalloe

Bendungan Karolloe sejatinya dibangun sejak 2013 silam. Karena adanya beberapa kendala, seperti adanya pembebasan lahan sehingga pembangunan sedikit terhambat.

Pada 2017, pembangunan mega proyek di Kabupaten Jeneponto ini kembali digenjot. Hingga pada akhirnya, bendungan ini siap beroperasi.

“Bendungan ini dibangun sejak 2013, cuma ada masalah, pernak-pernik dipembebasan lahan. Sehingga 2017, saya ke sini dan baru bisa berjalan lagi. Setelah itu, pembangunan berjalan mulus dan lancar,” katanya.

Dia menambahkan, Bendungan Karalloe ditaksir mampu menampung 40 juta meter kubik air. Kemudian akan dimanfaatkan sebagai air irigasi bagi pertanian di Jeneponto. Dan ini dapat dan sangat bermanfaat. Soalnya, intensitas petani meningkat hingga 250 persen.

Bendungan Karalloe ini untuk mensupresikan Bendungan Kelara yang mengairi 7.000 hektare lahan persawahan. “Artinya kalau ada 7.000 hektare sawah hanya tertanam ditambah 3.500 hektare palwija setiap tahun tanpa bendungan, maka dengan bendungan ini akan ada 250 persen peningkatan, yakni dari 7.000 hektare sawah akan ada ditanami 2×7.000 hektare dan 3500 hektare palawija nantinya,” ujar Basuki.

Selain keperluan air irigasi, bendungan ini nantinya dimanfaatkan untuk air baku di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kata dia, mencapai 440 liter perdetik.

“Jadi selain manfaatnya untuk irigasi tentu juga untuk air baku. Ada 440 liter perdetik, 420 liter perdetik untuk Jeneponto 20 liter perdetik untuk Gowa air bakunya. Sedangkan listriknya ada 4,5 MW. Jadi itu manfaat untuk dibangunnya Bendungan Karalloe ini,” jelas Basuki. (*)