Mampukah RMS Lawan Adik SYL di Pilwali Makassar?

oleh -758 views
oleh

UPDATESULSEL– Pertarungan Pilwali Makassar semakin sengit. Manuver calon walikota kian kencang. Bahkan sejumlah parpol sudah memfinalkan pilihan.

Belum lama ini, manuver ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse untuk mengejar impianya memaketkan Istrinya, Fatmawati bersama Danny Pomanto di Pilwali Makassar 2020 mendatang.

Bahkan, RMS sapaan akrab Rusdi Masse berhasil meyakinkan partai Gerindra berkoalisi dengan NasDem. Hal itu tentu saja publik merasa heran.

Sebelumnya, Rusdi Masse kerap mengumbar ke publik melalui video singkat bahwa menjamin Danny berpasangan dengan Irman Yasin Limpo. Namun, faktanya lain. RMS dinilai lebih mengutamakan kepentingan pribadinya mendorong istrinya.

Seperti diketahui, None sapaan akrab Irman Yasin Limpo bersahabat dekat dengan RMS. Kabarnya banyak suka-duka dilalui bersama.

Selain itu, None adalah adik Kandung Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Politisi NasDem). Apa benar RMS akan memasang jagoanya untuk melawan adik SYL? Inilah ajang pembuktian bahwa tak ada kawan yang abadi.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik, Ras MD mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat None berpeluang memenangkan pertarungan di Pilwali mendatang.

Menurutnya, posisi DP yang tergolong petahana lemah, dinilai kuat kembali jika None final mendampinginya.

“Mengapa demikan? Pertama, None bisa mengimbangi kekuatan kultural DP. Sebagai figur asli Makassar. None akan menutupi kelemahan DP dari aspek kultural,” jelas Direktur Parameter Publik Indonesia (PPI) tersebut.

“Kedua, saling melengkapi dari sisi latar belakang profesi. “DP Politisi, Sedangkan None Birokrat mapan. Ketiga, Solidnya kekuatan SYL. SYL tak merasa terbebani jika None final bersama DP. Sebagai kader Nasdem dan juga sebagai kaka kandung None,” tegasnya.

Kondisi yang berbeda saat ini walaupun belum final. DP yang sempat dikabarkan berpaket dengan None akhirnya pupus.

“Entah apa masalahnya. Yang pasti kedua figur baik DP maupun None sulit disatukan. Situasi yang rigid diantara keduanya. Golkar pun masuk melengkapi koalisi Nasdem dengan syarat DP harus menggandeng kader Golkar,” tuturnya.

Ras MD menambahkan bahwa DP sebagai figur 01, menerima interest Golkar hingga keproses penandatanganan komitmen DP dan Golkar.

Namun hal itu, kata dia, tak berlangsung lama. Komitmen yang sempat terbangun antara DP dan Golkar akhirnya kandas juga.

“DP mendadak langsung dipasangkan dengan istri RMS yakni Fatmawati Rusdi. Itulah politik. Penuh dengan kejutan,” cetusnya.

Menurutnya, None yang tetap konsisten dengan prinsipnya maju sebagi 01, mulai legah. Golkar yang tadinya berlabuh di DP, akhirnya angkat jangkar dan memutuskan berlabuh bersama PAN di barisan None.

“Syarat minimal calon 20 persen pun dipenuhi oleh None. Zunnun pun digadang-gadang akan berpasangan dengan None,” terangnya.

Soal peluang None kedepan, Ras MD menilai, jika None berpasangan dengan Zunnun tentu menjadi kekuatan tambahan bagi None.

“Walaupun personal Zunnun tidak mumpuni, tapi dibalik Zunnun ada kekuatan NH dan Golkar,” bebernya.

Selain NH dan Golkar, Ras Md menambahkan jika kekuatan Syahrul Yasin Limpo pun tidak tinggal diam.

“Ini salah satu kekuatan besar None. Walaupun SYL kader nasdem saat ini, beliau tak akan mengenyampingkan kepentingan adiknya. Artinya, SYL tidak akan maksimal kekuatan politiknya ke DP-Fatma jika pasangan ini final ikut bertarung,” ujar mantan Manager Strategi KCI-LSI tersebut.

Selain dua kekuatan besar diatas, Ras Md mengakatakan jika None kedepan makin berpeluang lagi jika pertarungan Pilwalkot Makassar hanya diikuti oleh tiga pasang kandidat saja.

“Anggap saja hanya ada pasangan Appi-Bando, Ical-Fadly minus DP. Saya pikir itulah beberapa indikator yang menjadi kunci peluang None kedepan,” tegasnya. (wan)