Komisi D DPRD Sulsel Minta Buka RTRW : Jika bukan Wilayah Industri Depo Pertamina harus Relokasi!

oleh -62 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Depo Pertamina Makassar kini disorot oleh DPRD Prov. Sulawesei Selatan. Pada Jumat (8/9/2023) kemarin, RDP (Rapat Dengar Pendapat) untuk membahas lokasi Depo yang dinilai berbahaya digelar di Ruang Rapat Komisi D Lantai 6 Tower DPRD Sulsel Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.

Rachmatika Dewi selaku Ketua Komisi D memimpin langsung jalannya RDP. Depo Pertamina Makassar yang terletak di Jalan Sabutung Kel. Tamalabba, Kec. Ujung Tanah, tersebut ramai-ramai dikomentari oleh Komisi D DPRD Sulsel. Salah satu komentar datang dari Mizar Roem.

Mizar, nama panggilannya, menyarankan agar pihak Aliansi IMM Kota Makassar-HMI MPO Kota Makassar untuk membuka Peta RTRW Kota Makassar untuk dijadikan landasan.

“Saran saya, harus melalui Kota dulu dan desak persoalan dibuka Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Saya yakin penempatan industri itu di wilayah Kima, ini jelas nanti penempatannya,” ucap Mizar.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa jika terbukti lokasi Depo di Jalan Sabutung tidak memenuhi aturan yang berlaku, maka Mizar juga mendukung untuk dilakukan perelokasian.

“Apabila, secara aturan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar bahwa di situ (lokasi depo) bukan wilayah industri, mohon maaf, secara aturan berarti Pertamina wajib menganggarkan untuk merelokasi tersebut,” jelasnya.

Senada dengan itu, Esra Lamban yang juga Anggota Komisi D menanyakan kelayakan pipa yang beroperasional di bawah tanah.

“Tadi dijelaskan bahwa Depo inikan sudah terlalu lama. Siapa yang bisa menjamin bahwa tiba-tiba yang tertanam di bawah tanah ini, mulai dari tempatnya tangker sandar sampai ke tangki, itu betul-betul sudah dalam posisi masih bagus,” ucap Esra.

Esra juga mengucapkan terima kasih kepada warga dan Aliansi Mahasiswa karena telah menjadikan isu lokasi Depo sebagai peringatan untuk Pertamina.

“Ini semacam warning buat kita semua bahwa masih layakkah sebenarnya ini Depo yang ada di sana yang dipertahankan. Analisanya seperti apa ini pipa-pipa yang tertanam di bawah tanah? Ini yang penting,” tegasnya.

Sebelumnya, Doddy Wijaya selaku Perwakilan GM PT Pertamina MOR VII Makassar mengakui bahwa lokasi Depo memang berbahaya.

“Berbahaya atau tidak, iya (itu) berbahaya. Tapi, tadi saya sudah sampaikan lima metode pengendalian bahaya,” tutur Doddy, menjawab pertanyaan dari Aliansi Mahasiswa.

Doddy juga menyampaikan bahwa lokasi Depo Pertamina tersebut telah berdampingan dengan warga sejak lama.

“Dari (tahun) 1995-an, dari foto lama itu kita sudah melihat memang posisi Depot sama posisi warga (sudah) berdampingan,” terang Doddy.