Kisruh Minyak Goreng, Beranikah Presiden Jokowi Tegur Keras Mendag Lutfi?

oleh -96 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih menyoroti kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dinilainya kurang maksimal khususnya terkait kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah. Demer sapaan akrabnya minta Mendag bekerja lebih fokus memerhatikan persoalan minyak goreng.

Untuk itu, Demer yang juga polisitis Partai Partai Golkar ini sangat mendesak pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) beserta seluruh jajarannya bekerja satu komando dalam melakukan operasi pasar di daerah.

Tak hanya itu, ia juga meminta Kemendag mengambil upaya untuk mencegah terjadinya penimbunan komoditas yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. Sehingga bisas mengawasi rantai pasokan minyak goreng yang langkah di seluruh wilayah di Indonesia.

“Sejatinya, Pak Mendag Lutfi ini bisa memastikan ketersediaan minyak goreng yang lagi langka di pasaran,” terang Demer seperti keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (7/2/2022).

“Dengan kondisi ini, bagaimana masyarakat kita tak marah melihat situasi ini. Di mana harga minyak goreng sudah mahal, sementara kebijakan di internal pemerintah terus berubah dan pada operasi pasar tidak berjalan sesuai kita ingin. Pak Presiden Jokowi dan Menko Ekonomi harus segera memanggil dan juga memberi teguran keras ke Mendag Lutfi ini,” tukas Demer.

Demer mengungkapkan, blunder terbesar Mendag Lutfi terkait kelangkaan Minyak Goreng ini yakni terkait kebijakan menghilangkan minyak goreng curah di pasaran. Selain itu, Mendag Lutfi juga telah memaksa kehendak menggunakan sistem penjualan memakai kantong plastik sederhana.

“Apakah kebijakan ini tidak pernah dipikirkan secara matang oleh Mendag Lutfi? Sebagai contoh, minyak goreng goreng jenis curah kan cara paling mudah mendistribusikan ke seluruh lapisan masyarakat. Jika produsen hmenggunakan proses packaging baru, kapan kira-kira masalah ini akan selesai?,” terangnya.

Alasan itu pula, Demera meminta seluruh pejabat eselon yang ada di jajaran Kemendag untuk segera bergerak dan secepatnya turun ke lapangan menyelesaikan persoalan ini terutama mengecek penerapan HET itu.

“Demi rakyat Indonesia, saya minta seluruh jajaran yang ada di Kemendag, semua eselon I, II, dan III, bersatu dan aktif turun ke lapangan dan jangan duduk santai saja menunggu laporan dari bawahab,” tegas Demer.

Demer juga memerintahkan semua pejabat di jajaran Kemendag mengecek ulang gudang minyak goreng untuk menyesuaikan laporan stok yang ada di lapangan. Di mana pengecekan itu termasuk gudang Kemendag, gudang Bulog, dan gudang-gudang swasta lainnya yang harus dicek kebenarannya.

“Kita harus selesaikan persoalan ini, karena kenaikanan harga minyak goreng sudah mulai sejak akhir November 2021 tahun lalu. Dan kini makin mahal, dan ketersedaiannya juga semakin sedikit, bahkan langka di sejumlah daerah terus terjadi, tak hanya di Jakarta,” pungkas Demer. (*)