Ketegaran Petani Dg. Bani Berharap Prahara Segera Berlalu

oleh -29 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS –   Semilir angin menerpa tubuh. Sambil rehat sejenak. Seorang pria terduduk di atas batu. Sesekali menengok ke sebelah kiri atau kanannya, tampak ladang kosong. Dg. Bani, begitu panggilannya terhadap warga kampung Sikamaseang. Termenung di pagi hari, Kamis, 24 Maret 2022. Hari ini langit di atas bumi kampung Sikamaseang, Massenrempulu, diselimuti awan mendung.

Dg. Bani adalah seorang kakek tipe pekerja keras. Berbagai bidang pekerjaan sudah dilewatinya. Mulai dari buruh panggul di pasar, kuli bangunan, tukang becak, hingga bertani di usianya yang tak lagi muda.

Dg. Bani tinggal di gubuk reot. Sehari-harinya, ia bertahan hidup bersama keluarganya dengan mengandalkan lahan garapan di kampung Sikamaseang. Ia mengelola sebidang tanah sekira 700 m2 dengan tanaman silang antara jangka pendek, dan panjang.

Awalnya Dg. Bani bersemangat, untuk bertahan hidup. Tidak pernah terlintas dipikirannya untuk ‘menuntut’ lebih dari Tuhan. Ia sadar, rezeki tidak akan pernah tertukar, dan selalu datang saat yang tepat.

Dg. Bani masih tegar, bahkan hingga ia dan kawan-kawan petani di kampung Sikamaseang kehilangan mata pencaharian. Ia juga tidak ambil peduli dengan bantuan bibit, tawaran pindah lokasi jikalau ada atau aksi protes laiknya petani lain. Ia juga menolak bekerja di lahan yang diduga milik orang nomor satu di Enrekang. “Lebih baik memanfaatkan yang ada, hidup kita mestinya banyak bersyukur” katanya mantap.

Matahari mulai tampak, persis di atas kepala, pertanda sebentar lagi memasuki waktu Dhuhur. Baginya mengingat Tuhan jauh lebih tenang ketimbang urusan duniawi yang cenderung menyesatkan. Sisa-sisa hidup Dg. Bani begitu religius. Ia kerap ditemukan di masjid yang ada di kampung Sikamaseang. Kalau bukan di lahan garapannya, di rumah atau di masjid.

Ia memiliki keyakinan, kebenaran selalu akan menang, meskipun maksiat dan tindakan jahat diorganisir sekalipun. Akan ada masa kenyataan pahit berbuah manis. Kendati tidak terlibat langsung dalam unjuk rasa para petani, dan mahasiswa serta aktivis yang peduli dengan nasib petani di Enrekang, ia mengaku bersama jamaah senantiasa mendoakan keberkahan bagi orang-orang yang peka terhadap nasib kaum petani. (*)