Jalan Nasional di Jambi Rusak, Komisi V DPR Minta Batasi Armada yang Mengangkut Batu Bara

oleh -14 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) meminta membatasi armada pengangkut batu bara di Jalan Nasional di Kabupaten Batang.

Hal itu disampaikan Andi Iwan Aras saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi V DPR RI ke Jambi. Saat Kunspek itu, Andi Iwan Aras meninjau langsung penanganan Jalan Nasional di Kabupaten Batang Hari yang rusak akibat kendaraan pengangkut batu bara yang melebihi tonase.

Di mana sebelumnya, Andi Iwan Aras melakukan pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari serta didampingi oleh Gubernur Provinsi Jambi beserta stakeholder.

Sebagai informasi, saat ini sekitar 30 persen Jalan Nasional di Kabupaten Batanghari mengalami kerusakan yang cukup parah. Di beberapa titik ruas Jalan Nasional tersebut terdapat lubang-lubang besar. Kemacetan yang diakibatkan oleh rusaknya jalan sangat mengganggu aktivitas masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Iwan menyampaikan beberapa alternatif penyelesaian dari permasalahan rusaknya Jalan Nasional. Yakni dengan memberlakukan pembatasan jumlah armada yang bisa diaktifkan dalam kegiatan pengangkutan batubara.

“Regulasi ini memang perlu diterapkan, terutama karena masalah over dimension/overload muatan. Saya juga berpikir bahwa harus ada pembatasan jumlah armada yang bisa diaktifkan dalam kegiatan ini. Volume kendaraan pengangkut harus sesuai dengan volume jalan yang ada agar dapat dimaksimalkan,” ungkap Iwan saat memberikan simpulan dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V ke Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, Kamis (19/1/2023) kemarin.

Selain itu, Politikus Partai Gerindra itu menambahkan bahwa Komisi V akan mendesak untuk menutup pertambangan batubara jika ada pihak penambang maupun perusahaan yang tidak dapat mengikuti regulasi yang ada atau tidak dapat memberikan kontribusi yang optimal baik kepada Pemprov Jambi maupun Pemkab Batang Hari.

“Kalau perlu jalan nasional ini jangan diberi ruang sama sekali untuk dilalui (truk pengangkat batubara). Efek kesejahteraannya seperti apa terhadap masyarakat kita? Jangan sampai benefitnya lebih sedikit dibandingkan mudaratnya,” katanya.

“Kita menginvestasikan APBN kita dengan jalan nasional (dengan anggaran) yang sekian besar, tetapi apa yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat juga tidak sebanding dengan yang dialokasikan,” tutupnya.

Selain bertemu dengan Bupati Batang Hari, Tim kunjungan Komisi V juga meninjau langsung beberapa titik seperti Simpang Tiga Pal V Muara Tembesi dan Pelabuhan Talang Duku. (*)