Inovasi Ganjar vs Sentralisasi Anies

oleh -61 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS –  Saya sempat penasaran dengan siapa pemilik gagasan ini? Tentang langkah mengundang para calon presiden untuk memaparkan visi misi sebelum tahapan resmi Pemilihan Presiden 2024 dimulai.

Ternyata ada tangan Bima Arya Sugiarto di belakangnya. Walikota Bogor yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Asosiasi yang baru menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Makassar.

Pantas saja, forum tahunan tempat berkumpulnya para walikota se Indonesia ini jadi melesat bobotnya. Ia menjadi semacam konvensi awal untuk menentukan siapa yang layak didukung mereka. Para walikota.

Dia bukan walikota biasa. Ia pernah malang melintang di dunia survei dan konsultan politik sebelum terjun di jagat politik praktis. Dia sudah terbiasa dengan proses-proses politik di tingkat nasional sebelum ia memimpin Kota Bogor melalui pemilihan kepala daerah secara langsung.

Ide menjadikan Rakernas Apeksi sebagai forum konvensi untuk calon presiden tentu karena latar belakang Bima Arya yang demikian. Dan benar saja, Rakernas Apeksi yang biasanya sepi kini menjadi perbincangan publik dan memancing diskusi panjang tentang pemikiran para calon presiden yang sudah muncul di permukaan.

Memang, para kepala daerah di Indonesia adalah orang-orang partai semata. Tapi juga banyak di antara mereka yang berangkat tidak melalui karir di parpol. Desentralisasi melahirkan pimpinan daerah dari beragam latar belakang. Mereka pasti lebih mengetahui kepentingan dan kebutuhan daerahnya.

Karena itu, preferensi mereka terhadap calon presiden menjadi sangat penting. Merekalah yang akan mengimplementasikan kebijakan pemerintah pusat di daerah. Terutama yang menyangkut pelayanan dasar: administrasi, pendidikan dan kesehatan.

Walikota juga menjadi sumber baru bagi kepemimpinan nasional. Seperti yang dimulai dari Presiden Joko Widodo. Yang merintis karier politik dari walikota Solo selama dua periode lantas menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bukan talent intake dari pusat pemerintahan. Ini talent daerah untuk pemerintah Pusat.

Ada tiga calon presiden yang diundang. Ketiganya sudah resmi diusung oleh partai politik. Mereka adalah Prabowo Subiyanto, Anies Rasyid Baswedan, dan Ganjar Pranowo. Prabowo belum pernah menjadi kepala daerah. Karena itu, saya tidak membahasnya.

Sedangkan Anies dan Ganjar berpengalaman memimpin daerah. Apalagi presentasi keduanya menyinggung tentang peta persoalan di daerah. Ini modal penting untuk seorang pemimpin nasional. Bagaimana mereka memetakan persoalan di daerah dan bagaimana mereka menawarkan solusi untuk pemetaan yang dibuatnya.

Dari pemaparan Ganjar dan Anies di Rakernas Apeksi, terlihat keduanya mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kedaerahan. Anies mengangkat isu ketimpangan antar kota atau daerah, sedangkan Ganjar mempresentasikan best practices dua periode memimpin Jawa Tengah dengan mengedepankan inovasi dalam desentralisasi. (*)