UPDATESULSEL.NEWS- Hastag atau tagar 2022 Ganti Gubernur Sulsel mulai ramai dan viral di masyarakat Sulawesi Selatan. Hastag ini muncul karena sebagian masyarakat Sulsel menilai Gubenur Sulawesi Selatan yang sekarang dijabat Nurdin Abdullah belum bisa merealisasikan janji-janji kampanyenya.
Banyak janji-janji saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel belum dapat direalisasikan selama tiga tahun lebih menjabat. Terutama janji kampanye yang menyentuh masyarakat langsung, serta percepatan pembangunan infrastruktur.
Bukan hanya itu, beberapa bulan setelah pelantikan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggulirkan sidang hak angket. Sidang itu digelar karena dinilai terdapat keganjilan dalam pemerintahan di Pemprov Sulsel.
Beberapa landasan hak angket, disebutkan bahwa kebijakan pemerintahan Nurdin Abdullah dinilai melanggar aturan, juga adanya dugaan KKN dalam penempatan pejabat tertentu, selain itu pelaksanaan APBD serapan anggarannya dianggap masih minim.
Menyikapi hal itu, beberapa eks relawan, komunitas dan pendukung Nurdin Abdullah mencanangkan Gerakan #2022GantiGubernur. Gerakan ini bertujuan agar Sulawesi Selatan ke depannya dipimpin oleh Gubernur yang betul-betul peduli pada masyarakat, tidak pandai pencitraan dan tak suka berbohong.
“Janji kampanye masih banyak yang belum ditepati. Sebagian besar kinerja Pemprov Sulsel menuai sorotan. Kami merasa kecewa dengan kinerja yang sangat lambat. Saya pribadi sepakat dengan hastag dan tagar 2022 Ganti Gubernur, karena itu bagian dari aspirasi politik”, ungkap Adinusaid, eks Komunitas Pandawa Nurdin Abdullah Kabupaten Bone, Sabtu (2/1/2021).
