Gejala Covid-19 Bisa Bertahan hingga Lebih dari Satu Tahun

oleh -43 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS- Hampir semua yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala mendapatkan perawatan di rumah sakit. Bahkan, menurut penelitian besar ada satu gejala yang menetap sampai satu tahun.

Studi ini dipublikasikan secara online pada 26 Agustus di The Lancet, beberapa gejala yang paling umum terjadi seperti kelelahan, lemahan otor, bahkan mengalami sesak napas.

Sementara sebagian besar telah membuat pemulihan yang baik, masalah kesehatan tetap ada pada beberapa pasien, terutama mereka yang telah sakit kritis selama mereka tinggal di rumah sakit,” Bin Cao, MD, dari Pusat Nasional untuk Pengobatan Pernapasan di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang di Beijing, seperti dirangkum Limapagi dari laman WebMD.

Para peneliti melaporkan bahwa secara keseluruhan penyintas Covid-19 memiliki masalah dengan mobilitas, rasa sakit atau ketidaknyamanannya, kecemasan, hingga depresi.

Cao dan rekannya mempelajari 1.276 pasien Covid-19 (usia rata-rata 59 dan 53 persen pada pria) yang keluar dari rumah sakit di Wuhan, China, antara 7 Januari dan 29 Mei 2020. Para pasien diperiksa pada 6 dan 12 bulan sejak tanggal mereka pertama kali mengalami gejala Covid-19.

Para peneliti menemukan banyak gejala yang sembuh dari waktu ke waktu terlepas dari tingkat keparahan penyakit. Namun, 49 persen pasien masih memiliki setidaknya satu gejala 12 bulan setelah gejala mereka mulai, dan turun menjadi 68 persen pada 6 bulan.

Selain itu, kelelahan dan kelemahan otot terlihat pada 52 persen pasien pada 6 bulan pertama dan 20 persen pada 12 bulan. Dibandingkan dengan pria, wanita 1,4 kali lebih mungkin melaporkan kelelahan atau kelemahan.

Tak hanya itu saja, pasien yang diobati dengan kortikosteroid selama fase akut Covid-19 1,5 kali lebih mungkin mengalami kelelahan atau kelemahan otot setelah 12 bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima kortikosteroid.

Sementara, 30 persen pasien melaporkan kesulitan bernapas pada 12 bulan, sedikit lebih dari pada 6 bulan (26 persen). Masalah pernapasan lebih sering terjadi pada pasien yang sakit parah yang membutuhkan ventilator selama mereka tinggal di rumah sakit (39 persen) dibandingkan dengan mereka yang tidak membutuhkan perawatan oksigen (25 persen).

Pada pemeriksaan 6 bulan, 349 peserta penelitian menjalani tes fungsi paru-paru dan 244 dari pasien tersebut menyelesaikan tes yang sama pada 12 bulan.

Pernapasan dan fungsi paru-paru sebagian besar pasien ini normal pada 12 bulan. Tetapi masalah paru-paru terlihat pada sekitar 20 persen hingga 30 persen pasien yang sakit sedang dengan Covid-19 dan setinggi 54 persen pada pasien yang sakit kritis.

Dibandingkan dengan pria, wanita hampir 3 kali lebih mungkin mengalami masalah paru-paru setelah 12 bulan.

“Temuan kami menunjukkan bahwa pemulihan untuk beberapa pasien akan memakan waktu lebih lama dari 1 tahun, dan ini harus diperhitungkan ketika merencanakan pemberian layanan perawatan kesehatan pasca-pandemi ,” kata Cao. (*)