Funco Singgung Kemiskinan, Noval Merasa Sedang “Ditempeleng” Junior

oleh -4 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Funco Tanipu memberikan kritik terhadap 10 tahun kepemimpinan NKRI (Nyata Karya Rusli-Idris) pada sebuah acara bertajuk Forum Demokrasi Gorontalo, Senin (09/05/2022).

Dalam pernyataannya, Funco bahkan membanding-bandingkan capaian di era Fadel Muhammad-Gusnar Ismail yang menurutnya angka kemiskinan mengalami penurunan sementara di era Rusli-Idris justru mengalami peningkatan.

Juru Bicara Gubernur Gorontalo Noval Abdussamad ketika dimintai tanggapannya merasa terkejut dan seolah-oleh seperti sedang “ditempeleng” oleh juniornya.

“Jujur, saya dapat kiriman video dan berita dari adik-adik saya yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Mereka menyampaikan bahwa kritikan dari Bang Funco itu keliru karena curiga kalau Bang Funco tidak melihat jumlah penduduk Gorontalo di era Fadel-Gusnar dan era Rusli-Idris dan langsung menyimpulkan secara sederhana, padahal peningkatan jumlah penduduk sangat tinggi sebesar 136.170 ribu, apa artinya dengan angka 14 ribu itu, belum lagi soal intervensi APBD diberbagai bidang, ada kesehatan, perikanan, infrastruktur dan pertanian, jadi saya merasa seperti sedang “ditempeleng” junior saya”. Ketusnya.

Meski demikian, Noval berharap bahwa Funco Tanipu dalam memberikan pernyataan tersebut benar-benar objektif menilai karena merasa Funco Tanipu adalah Tokoh lokal yang menjadi lokomotif bagi anak-anak muda di Gorontalo.

“Bang Funco pasti dalam memberikan pernyataan sadar bahwa dirinya seorang akademisi dan tidak mungkin merusak citranya sendiri sebagai cendekiawan muda yang banyak memiliki karya tulis, memang kedengarannya tendensius, karena penilaiannya tidak academic oriented, mengkomparasikan kinerja 2 era atau rezim tanpa menjelaskan kondisi yang sangat berbeda di dua era itu, yang Bang Funco komparasikan hanya yang buruk di era Rusli-Idris, padahal kalau sedikit saja objektif saya yakin pernyataan Bang Funco itu akan jadi lebih indah dan elegan sebagai seorang akademisi, bukan terlihat sebagai seorang politisi”.

Terakhir, Noval menyampaikan bahwa buah yang dipetik tahun 2010 tidak mungkin akan terasa manis jika dimakan pada tahun 2022, pasti rasanya busuk dan bisa menimbulkan penyakit, sebaiknya buah yang dipetik tahun 2010 dinikmati pada tahun 2010 juga, karena buah yang dipetik tahun 2022 pasti jauh lebih manis jika dibandingkan dengan buah yang dipetik tahun 2010.(*)