Dua Tahun Jabat Kadisdik Sulsel, Irman YL Kupas Tuntas Strategi Perbaiki Kualitas Pendidikan

oleh -251 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Salah satu tema dalam debat kandidat Pilwali Makassar, Sabtu, 7 November 2020, adalah pendidikan. Panelis melontarkan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam memperbaiki kualitas pendidikan.

Kandidat nomor urut 4, berhasil mengupas tuntas strateginya dalam memperbaiki kualitas pendidikan, sekaligus menjawab pertanyaan dari kandidat lain.

None – sapaan akrab Irman YL, pernah dua tahun menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sulsel. Menurutnya, salah satu yang harus disiapkan adalah anggaran. Saat ini, keberpihakan anggaran Pemkot Makassar untuk pendidikan hanya 11 persen.

“Kalau kita tidak tempatkan di atas 20 persen, hasilnya sama saja. Kami akan naikkan anggaran pendidikan 20 persen, sesuai yang ditetapkan undang-undang,” tegasnya.

Menurutnya, pemerintah harus menjadi pioner dalam menyiapkan anggaran pendidikan yang sesuai undang-undang. Bagaimana mau menarik anggaran berupa dana CSR dari pihak lain, jika pemerintah sendiri tidak memperlihatkan keberpihakannya dalam pendidikan.

“Apapun yang kita bicarakan, rencanakan, kalau anggaran tidak berpihak, tidak akan bisa,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, hal paling inti dalam pendidikan adalah pemenuhan delapan standar mutu. Banyak guru PAUD yang belum berkualifikasi sarjana, dan guru SD, dan SMP yang belum tersertifikasi.

“Semua guru harus didorong mendapatkan NUPTK berdasarkan SK Wali Kota, supaya mereka semua punya ijin mengajar,” terangnya.

Selain itu, pendidkan karakter juga akan dimajukan. Mendidik siswa yang baik dan benar, baru cerdas.

“Percuma cerdas kalau tidak berbakti kepada orang tua,” pungkasnya.

Kandidat yang diusung tiga parpol ini juga secara tegas menjawab pertanyaan dari Danny Pomanto, mengenai anak-anak yang harus belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19. None menegaskan, pendidikan itu bukan hanya guru atau sekolah. Prioritas bagi anak-anak kita adalah dia harus sehat.

“Keselamatan paling penting dibanding mereka harus bersekolah di tempat yang pada umumnya,” pungkasnya. (*)