UPDATESULSEL- DPP Golkar resmi menyerahkan rekomendasi usungan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Irman Yasin Limpo -Andi Zunnun Armin NH (IMUN). Rekomendasi tersebut diserahkan langsung oleh wakil ketua DPP Golkar, Nurdin Halid, Senin (31/8/2020) di Jakarta.
Rekomendasi tersebut mengugurkan manuver bakal calon Walikota, Munafri Arifuddin yang mengandalkan Kartu Tanda Anggota (KTA) atau statusnya sebagai kader Golkar untuk mengendarai partai berlambang pohon beringin itu untuk maju di Pemilihan Walikota (Pilwali) Makassar, 9 Desember 2020.
CEO PT Duta Politika Indonesia, Dedi Alamsyah Mannaroi menjelaskan seharusnya, Appi secara kelembagaan Partai Golkar harus mendukung keputusan partai Golkar yang resmi mengusung pasangan IMUN.
“Biar dia (Appi) memiliki KTA Golkar tidak ada pengaruhnya pada putusaan partai golkar yang resmi mengusung IMUN. Justru kalau Appi ber KTA golkar dan dia maju didukung parpol lain. Sejatinya Golkar berikan sanksi tegas donk. Dan harus patuh pada putusan Golkar dalam hal ini mendukung IMUN. Appi harus malu partainya dukung IMUN,” kata Dedi Alamsyah Mannaroi.
Sementara pakar Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Ali Armunanto menjelaskan manuver, Munafri Arifuddin memperlihatkan jika loby politik, IMUN lebih kuat ketimbang dirinya sendiri untuk meraih dukungan dan rekomendasi Golkar.
“Saya rasa, manuver tersebut adalah bagian dari lobby yang dilakukan, namun tentu saja kubu IMUN juga melakukan lobby dengan memanfaatkan jalur-jalur dan jaringan politik yang mereka punyai. Dari sini kita bisa menilai jaringan lobby IMUN bekerja lebih efektif,” kata Ali Armunanto. (**)
