DAK Hingga Embung-Embung Disebut jadi Lahan Korupsi Bupati Enrekang

oleh -1,754 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS-  Baru baru ini, beredar kabar keresahan petani Desa Pattondong Salu, Kecamatan Maiwa, Enrekang, pasalnya, masyarakat disana resah akibat daripada ulah bupati mereka sendiri.

Sebut saja Muslimin Bando, Bupati kabupaten Enrekang ini memang sering berbuat onar di daerah kepemimpinannya, beberapa kali memicu ketegangan disejumlah wilayah dataran Enrekang termasuk pada wilayah insan akademis intelektual dalam hal ini pemuda dan mahasiswa enrekang. Bagaimana tidak, sudah beberapa kali tindakan yang begitu memalukan diperlihatkan oleh keluarga Muslimin Bando, mulai dari anak yang menggunakan mobil dinas bagaikan mobil pribadi, hingga anak dan bapak sendiri yang melakukan korupsi dana DAK kab Enrekang.

Andi Pangeran Nasser selaku pemuda Enrekang sangat geram terhadap tindakan keluarga bupati ini, ditemui dari sela sela kesibukan, pemuda asal maiwa ini menegaskan bahwa tempat yang layak bagi muslimin ando adalah jeruji besi

“sebenarnya ini bukan pertama kali muslimin bando menarik perhatian publik dalam citra yang negatif, sebelumnya kita perlu mengingat bahwa ada jejak kriminal yang sampai saat ini belum juga terselesaikan, yakni korupsi DAK entah pihak penegak hukum yang tidak serius menangani ini atau bisa jadi ada kongkalikog antara muslimin ando dengan pihak penegak hukum terkait, seperti kejaksaan tinggi sulsel Dan KPK tentunya, orang orang seperti ini layaknya hidup di dalam jerusi besi,” ungkap, Andi Pangeran, Senin (30/12/2020).

Selain itu, mantan ketua bem fisip ini juga menegaskan akan terus mengawal setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun itu terutama muslimin ando untuk segera di adili,

“perlu diketahui bahwa, Embung kolam ikan yang ada di dalam lokasi yang dikuasai oleh Muslimin Bando adalah aset negara yang merupakan satu kesatuan yang selama ini dikelola oleh PTPN XIV. Menurut petani setempat, embung tersebut dibiayai APBN atas usulan dan proposal dari kelompok tani. jadi muslimin bando tidak memiliki hak untuk menguasai secara pribadi aset yang dibiayai oleh Negara,”

“kita akan mengawal ini terus, keresahan masayrakat adalah bentuk ketidak becusan pemimpinnya, saya pertegas bahwa beberapa kasus yang menjerat muslimin bando akan terus kami kawal termasuk persoalan mega korupsi dana dak kabupaten Enrekang,” pungkas Andi Pangeran. (Abu)