Catat! Ini Gejala Tak Biasa dari Covid Varian Omicron

oleh -153 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS – Dunia saat ini sedang digemparkan dengan adanya penemuan varian baru dari Covid-19 yakni varian Omicron. Varian ini pertama kali ditemukan di negara-negara Afrika Selatan. Alhasil, kini beberapa pemerintahan di dunia pun mulai menutup perbatasannya dari negara tersebut.

Varian baru ini termasuk varian yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, para peneliti mengatakan bahwa varian B.1.1529 tersebut memiliki 50 mutasi. Bahkan, WHO telah mengolongkan varian Omicron sebagai Variant of Concerns (VOC).

Sampai saat ini, sudah ada beberapa negara yang mendeteksi masuknya varian Omicron yakni beberapa negara di Eropa, Australia, hingga yang terdekat dengan Indonesia yakni Hong Kong.

Melansir dari Independent, Senin, 29 November 2021 Varian Omicron memiliki gejala yang berbeda dari varian Covid-19 lainnya.

Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA) mengatakan bahwa gejala pada pasien dengan omicron “tidak biasa tetapi ringan” pada orang sehat.

Lebih lanjut, Dr Coetzee menjelaskan bahwa varian ini tergolong penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari, serta rasa tidak enak badan.

“Sejauh ini, kami telah mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami kehilangan rasa atau bau. Mereka mungkin sedikit batuk. Tidak ada gejala yang menonjol. Dari mereka yang terinfeksi, beberapa saat ini dirawat di rumah,” kata Dr Coetzee.

Pada 18 November lalu, Dr Coetzee menyebut ada empat anggota keluarga semuanya dinyatakan positif Covid-19 dengan kelelahan total.

Ia mengatakan secara total ada sekitar 24 pasiennya dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala varian baru. Mereka kebanyakan adalah pria sehat dengan gejala merasa sangat lelah. Selain itu, sekitar setengah dari mereka tidak divaksinasi.

Dr Coetzee, yang memberi pengarahan kepada asosiasi medis Afrika lainnya menjelaskan bahwa pasiennya semua sehat tetapi dia khawatir varian baru dapat memberikan gejala parah para orang tua dengan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit jantung.

“Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketika orang yang lebih tua dan tidak divaksinasi terinfeksi dengan varian baru, dan jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang dengan penyakit yang parah,” katanya. (*)