Buwas Sebut Bulog Bakal Terus Merugi, Ini Alasannya

oleh -157 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berpotensi terus merugi dalam beberapa tahun ke depan. Alasannya karena Bulog mengelola cadangan beras pemerintah (CBP).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan dana yang digunakan sebagai modal pengadaan dan perawatan dipinjam dari perbankan dengan bunga komersil.

Ia menyebut kerugian terus berjalan karena dana pengadaan sering terlambat dicairkan oleh pemerintah hingga bertahun-tahun. Padahal, bunganya terus berjalan setiap bulannya secara komersial.

Kendati demikian, sosok yang karib disapa Buwas enggan membeberkan berapa besar potensi kerugian yang dialami Bulog.

“Hanya sekarang persoalan pembiayaannya ini kami mendapatkan pembiyaan dari utang yang tentunya bunga komersil dan dalam proses perjalannya bahwa penggunaan CBP ini makin tidak jelas karena programnya sudah beralih dari Bansos Rastra sudah tidak ada,” kata dia dalam Peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2021, Senin, 18 Oktober 2021.

Dari penuturan Buwas, potensi kerugian bisa lebih besar mengingat tingginya biaya perawatan. Gudang-gudang penyimpanan yang selama ini digunakan sejatinya bukalah diperuntukkan untuk menyimpan beras.

Buwas menyebut butuh biaya ekstra untuk menyimpan beras CBP dengan jumlah 1,8 hingga 2 juta ton.

“Saya harus jujur gudang yang ada di Bulog saat ini adalah bukan gudang beras, tapi gudang pada umumnya. Jadi bagaimana menyimpan satu pangan bisa awet dan tahan lama, itu tidak mungkin. Kalau mau awet perawatannya jadi mahal,” kata dia.

Kondisi makin keruh karena belum adanya regulasi yang jelas terkait dengan pengelolaan beras yang turun mutu atau disposal.

Potensi beras turun mutu semakin besar ketika program bantuan non tunai berupa bantuan beras dialihkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos).

Dari kalkulasi Buwas, pengalihan beras CBP untuk kepentingan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan bencana maksimal hanya mampu menyerap 850 ribu ton per tahun.

“Sekarang termasuk yang kemarin disposal 20.000 sempai hari ini pun belum ada penyelesaiannya. Nah, kalau dilihat dari situ potensi Bulog merugi itu pasti, karena uangnya kami pinjam bunganya komersil jalan terus. Sudah kita tagihkan setahun lebih tidak terbayarkan bunganya Bulog yang tanggung, jadi memang kalau penugasan ya inilah yang terjadi,” pungkasnya. (*)