Berani Jamin Tingkatkan Kesejahteraan, Ratusan Perawat se kabuoaten Maros Dukung Maros Unggul

oleh -75 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS- Semakin mendekati waktu pencoblosan, jumlah masyarakat yang menggantungkan harapan kepada pasangan Maros unggul semakin bertambah. Seperti yang dilakukan oleh kurang lebih 350 orang perawat non ASN yang tergabung dalam gerakan nasional perawat honor Indonesia ( GNPHI) kabupaten Maros, bertempat di RM idaman Sabtu ( 21/11/2020).

Mereka menyerahkan surat dukungan bertanda tangan materai yang diterima langsung oleh Andi Harmil Mattotorang dan Andi Ilham Nadjamuddin yang menegaskan dukungan penuh perawat non ASN  se kab. Maros untuk memenangkan pasangan nomor urut 3  dalam pilkada maros.

Dukungan tersebut diberikan karena mereka menaruh harapan yang besar kepada pasangan Maros unggul dalam hal meningkatkan kesejahteraan perawat non ASN.

Sekertaris GNPHI Maros Hamsah Usman mengungkapkan hanya pasangan nomor urut 3 yang berani memberikan jaminan kesejahteraan dan pemberdayaan perawat honorer di kabupaten maros.

” Kami Yakin jika terpilih menjadi pemimpin di maros insyaallah perawat non asn akan sejahtera. Semoga ketika Allah berkehendak, teman teman perawat yang sudah berjuang 10 sampai 20 tahun tanpa perhatian bisa di tingkatkan kesejahteraannya” ungkap hamsah.

Senada dengan hal tersebut Syahrir yang sehari hari bertugas sebagai perawat di puskesmas Turikale berharap besar pasangan Maros unggul dapat menghadirkan peningkatan kesejahteraan baginya dan rekan rekannya. Selama 8 tahun mengabdi, Syahrir hanya mengantongi SK sukarela yang hanya di tandatangani oleh kepala dinas. Masa depannya tidak jelas, kapan pun pihak puskesmas dapat memutus kontrak kerjasama karena tidak ada status yang kuat. Honornya pun hanya Rp. 500.000 per bulannya. Tidak sebanding dengan beban kerja yang dipikul. Tak jarang ia bertugas melayani pasien hingga 24 jam.

” Semoga Andi Toto dan andi ilham dapat meningkatkan kesejahteraan perawat dan menjamin status kerja yang lebih layak kedepannya karena kami telah membuktikan pengabdian kepada daerah”, harap Syahrir.

Adanya dukungan dari para perawat tersebut disambut haru oleh Andi Harmil Mattotorang dan Andi Ilham Nadjamuddin. Mereka merasa terhormat dipercaya dapat membawa perubahan bagi kesejahteraan perawat.

Andi Ilham menegaskan bagi Maros unggul , Bukan hanya kesejahteraan perawat yang akan diberikan melainkan turut memberikan ruang pengabdian yang lebih luas kepada seluruh perawat untuk ikut andil hingga tingkat dusun demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita akan sebar perawat dan bidan hingga ke tingkat desa di 14 kecamatan. Poskesdes Yang banyak rusak akan kita perbaiki. Setiap desa wajib dibekali 2 perawat dan satu bidan”, beber Ilham.

Perawat dan bidan yang ditempatkan di desa bertugas Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat desa dan pencegahan terhadap penyakit berbahayanya. Serta Memberikan Edukasi dan melakukan monitoring.

” Kita akan berikan fasilitas dan intensif bagi teman teman perawat yang bersedia di tempatkan di 80 desa di kab. Maros” ungkap Ilham.

Sementara itu terkait beban kerja perawat yang dianggap tidak adil dibanding pegawai yang telah berstatus ASN  juga akan mendapat perhatian serius.  Pemerintahan Maros unggul akan Menerapkan sistem digitalisasi dalam monitoring dan pemberian intensif bagi pegawai. Tidak ada lagi beban kerja yang timpang.

” Dengan sistem digitalisasi tidak ada lagi ASN yang berani kalasi, siapa yang kerja produktif maka instensifnya juga akan meningkat,” pungkas Ilham.

Saat ini jumlah perawat non ASN diperkirakan jumlahnya lebih dari 350 orang. Sementara jumlah nakes atau tenaga kesehatan non ASN jumlahnya mencapai kurang lebih 900 orang di kab.maros. Mereka tersebar di puskesmas di 14 kecamatan. Honor yang didapatkan masing masing perawat tidak merata tergantung jumlah pasien BPJS yang terdaftar di tiap puskesmas, berkisar antara Rp. 200.00 – Rp.500.000. (*)