Aktivis 98 Syamsir Anchi Sayangkan Perpecahan IKA Unhas Bulukumba

oleh -130 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS  Ikatan Alumni Unhas cabang Bulukumba terpecah menjadi 2 (dua) kubu. Pasalnya pasca pemilihan Ketua IKA Unhas cabang Bulukumba, dimana ketua terpilih Hj. Andi Endang, dinilai tidak mewakili aspirasi semua alumni Unhas pada Musda yang digelar hanya dihadiri belasan orang itu.

Tak pelak, sebagian besar alumni Unhas yang berada di Bulukumba, maupun yang berdomisili di luar Bulukumba, tidak mengakui pemilihan ketua IKA Unhas Bulukumba yang baru dipilih. Menurut Supriadi, SH, semestinya pemilihan ketua IKA Unhas dilakukan secara terang-terangan, bukan sembunyi – sembunyi.

“Mestinya kan dilakukan terang-terangan, bukannya sembunyi – sembunyi,” terang alumni Fakultas Hukum Unhas ini.

Sementara itu, aktivis 98 Syamsir Anchi, menyayangkan perpecahan IKA Unhas cabang Bulukumba. Menurut Direktur Eksekutif LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) itu, perpecahan ini bagian dari dinamika, dan kecintaannya terhadap almamater.

Ia menegaskan, perlunya rekonsiliasi, mediasi, dan melakukan pemilihan ulang secara demokratis, dan melibatkan semua alumni Unhas yang berjumlah kurang lebih 500 (lima ratus) alumni Unhas di Bulukumba.

Menurut pria alumni SMAN Tanete Bulukumba tahun 1990 ini, untuk mengakhiri konflik internal IKA Unhas cabang Bulukumba, maka ia menyarankan agar Ketua umum IKA Unhas, Prof. Andi Amran Sulaiman turun tangan menengahi kemelut IKA Unhas Bulukumba.

“Semua pihak harus menahan diri, dan bersiap melakukan pemilihan ulang secara demokratis, dan legowo menerima hasil pemilihan ulang jika itu dilakukan,” ujar alumni sejarah fakultas Sastra Unhas, sekarang FIB (Fakultas Ilmu Budaya) angkatan 93 itu kepada media ini.

Ia berharap konflik di tubuh alumni Unhas Bulukumba tidak berlarut-larut, agar para alumni Unhas yang berada di Bulukumba maupun di luar Bulukumba bisa bersinergi, dan mampu menjalankan perannya sesuai visi dan misi IKA Unhas.

Selain itu, lanjut Syamsir Anchi—penggerak massa pada masa bergulirnya reformasi baik di Makassar maupun di Bulukumba bersama kawan karibnya Andi Iswan A. Pangky, Andi Eppe, Basri, dan bang Philip, Musafir, dkk, “semangat ke-IKA-an Unhas harus ditularkan kepada generasi mendatang, tetapi tentu saja dengan contoh yang baik dari generasi kini,” kuncinya. (*)