Air Mata Keluar Terus, Bisa Jadi Anda Mengalami Ephiphoria

oleh -87 views
oleh

UPDATESULSEL.NEWS-  Mengeluarkan air mata saat menangis memang hal yang lumrah terjadi. Namun, bagaimana bila air mata terus keluar tanpa alasan yang jelas?

Bila Anda mengalami kondisi di atas bisa jadi itu adalah Ephiphoria. Dokter Rumah Sakit Mata Undaan (RS Mata Undaan) Surabaya, dr Lydia Nuradianti Sp.M mengatakan, ephiphoria adalah kondisi ketika produksi air mata berlebihan sampai membasahi wajah. Bisa terjadi pada salah satu mata atau keduanya.

“Jumlah air mata yang berlebihan dari normal dalam medis disebut juga dengan ephiphoria,” ujar Dokter Lydia Nuradianti, Selasa, 26 Januari 2021.

Dokter Lydia menyampaikan, air mata memiliki fungsi untuk menjaga bagian permukaan bola mata agar tidak kering dan menganggu pengelihatan.

Penyebab Ephiphoria.

Menurut Dokter Lydia, ephiphoria disebabkan oleh beberapa hal, antara lain penyaring air mata tidak berfungsi dengan baik atau kondisi mata yang memproduksi air mata terlalu banyak.

“Utamannya mata berair pada orang dewasa atau anak-anak karena sumbatan pada duktus (saluran air mata) atau karena duktus yang terlalu sempit. Penyempitan duktus biasanya terjadi karena adanya pembengkakan atau inflamasi,” jelas Lydia.

Usia Lanjut Bisa Jadi Donor Kornea Mata, Ini Penjelasan DokterUsia Lanjut Bisa Jadi Donor Kornea Mata, Ini Penjelasan Dokter.

Gejala Ephiphoria

Dokter spesialis glaukoma ini menjelaskan, adapun gejala dari ephiphoria adalah mata terus berair meski tidak sedang menangis, adanya krusta kering dekat mata (semacam kotoran), bulu mata basah, dan bulu mata mengalami kerontokan.

Meski bisa terjadi pada usia berapa pun, ujar Lydia, kondisi ini banyak terjadi pada bayi berusia di bawah 12 bulan dan dewasa di atas usia 60 tahun.

Pengobatan Ephiphoria

Dokter Lydia menambahkan, untuk pengobatan kondisi ephiphoria sendiri tergatung dari penyebab terjadinya air mata berlebih tersebut.

“Jika penyebabnya adalah sumbatan pada saluran air mata, tindakan yang dapat dilakukan yaitu operasi atau pembedahan untuk membuat saluran baru dari kantung air mata menuju ke bagian dalam hidung, tindakan ini disebut juga dengan dacryocystorhinostomy,” paparnya secara gamblang.

Maka dari itu, penanganan yang diberikan harus berdasarkan penyebab. Sedangkan untuk mengetahui penyebabnya memang harus dilakukan pemeriksaan fisik langsung, terutama pemeriksaan pada mata penderita.

“Bila penyebab air mata berlebih karena produksinya yang berlebihan, misalnya karena iritasi, infeksi, biasanya dapat diobati dengan obat-obatan tanpa operasi,” imbuhnya.

Dokter Lydia berpesan, bila mengalami kondisi seperti paparan di atas, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter, sebab penanganan bergatung dari penyebabnya. (*)